Wukuf di Arafah: Puncak Haji yang Tak Boleh Terlewat, Meski Sakit Sekalipun
MABRURTOUR - Dalam rukun haji, wukuf di Arafah merupakan momen paling penting dan tidak tergantikan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Al-Hajju Arafah” yang artinya “Haji adalah Arafah”. Tanpa hadir di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, maka ibadah haji seseorang dianggap tidak sah.
Oleh karena itu, setiap jemaah haji—termasuk yang sedang sakit atau dalam kondisi fisik lemah—tetap wajib melaksanakan wukuf, meski hanya secara simbolik di atas ambulans. Inilah yang disebut sebagai safari wukuf.
Safari Wukuf: Solusi Bagi Jemaah Lansia dan Sakit
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menyiapkan skema khusus untuk mendampingi jemaah dalam kondisi terbatas. Melalui safari wukuf, jemaah akan dibawa ke Arafah menggunakan ambulans, ditemani tenaga medis, lalu dibawa kembali ke tempat perawatan setelah wukuf berakhir.
Langkah ini memastikan seluruh jemaah tetap mendapatkan haknya untuk menjalankan rukun haji secara sah, tanpa membahayakan kesehatan.
Makna Spiritual Arafah
Arafah bukan sekadar tempat pelaksanaan wukuf. Dalam sejarah Islam, tempat ini adalah lokasi:
- Pertemuan Nabi Adam dan Hawa setelah lama terpisah
- Pengenalan tata cara haji oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Ibrahim
- Tempat yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai tanah yang penuh kemuliaan
Saat wukuf, tidak ada ritual khusus yang diwajibkan. Jemaah cukup duduk, berzikir, dan berdoa kepada Allah SWT. Inilah saat terbaik untuk berdoa, memohon ampun, dan mendoakan sesama.
Imbauan untuk Jemaah Saat Wukuf
PPIH mengingatkan beberapa hal penting:
- Niat ihram dilakukan dari hotel sebelum berangkat ke Arafah
- Jaga ucapan, hindari cacian, dan fokus pada ibadah
- Hindari keluar dari tenda tanpa keperluan mendesak karena suhu bisa sangat tinggi
- Tidak melakukan jual beli saat wukuf berlangsung
https://himpuh.or.id/
