Pulang Haji Bukan Akhir, Tapi Awal! Jaga Kemabruran Haji dengan 7 Amalan Sunnah Ini!

Kategori : Umrah, Haji, Ditulis pada : 13 Juni 2025, 13:40:35

IMG_1799.jpg

MABRURTOUR - Selamat datang kembali di Tanah Air, para jemaah haji yang mulia! Setelah menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci, mungkin ada perasaan lega, haru, dan syukur yang luar biasa. Namun, perlu diingat, perjalanan spiritual Anda sesungguhnya baru saja dimulai!

Ibadah haji yang mabrur, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, akan tercermin pada peningkatan sikap, akhlak, dan kedekatan kita kepada Allah SWT. Nah, agar semangat ibadah dan kemabruran itu tetap terjaga di kehidupan sehari-hari, Rasulullah SAW telah mengajarkan sejumlah amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setelah pulang haji.

Mari kita simak 7 amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW dan para ulama, yang dikutip dari kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq dan Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili. Ini adalah panduan berharga untuk mempertahankan "mood" ibadah Anda tetap menyala!


1. Membaca Doa Pulang dari Perjalanan

Begitu tiba dari perjalanan, termasuk dari haji, Rasulullah SAW mengajarkan untuk bertakbir dan membaca doa khusus yang penuh makna:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحَدَهُ

Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahû, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alâ kulli syai'in qadîr. Âyibûna tâ'ibûna 'âbidûna sâjidûna li rabbinâ hâmidûn. Shadaqallâhu wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzâba wahdah.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami pulang dengan bertaubat, beribadah, bersujud, dan memuji Tuhan kami. Allah telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan kelompok-kelompok (kafir) sendirian.” (HR Bukhari dan Muslim)

Bacalah doa ini dengan penuh penghayatan, mengingat kembali nikmat Allah atas perjalanan yang telah Anda selesaikan.


2. Mengabari Keluarga Sebelum Tiba di Rumah

Ini adalah sunnah yang menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Memberi kabar kepada keluarga sebelum tiba di rumah akan membuat mereka bersiap dan tidak terkejut. Ini juga merupakan bentuk adab yang diajarkan Rasulullah SAW. Anda bisa mengabari mereka saat pesawat sudah mendarat di bandara tujuan atau ketika sudah mendekati rumah.


3. Berdoa Saat Melihat Batas Kampung Halaman

Ketika mulai memasuki kota atau desa asal Anda, Rasulullah SAW membaca doa khusus yang memiliki makna mendalam:

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَـٰذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا

Allaahumma robbas-samaawaatis-sab'i wa maa azhlalna, wa robbal arodhiinas-sab'i wa maa aqlalna, wa robbasy-syayaathiini wa maa adhlalna, wa robbar-riyaahi wa maa dzaroina. As-aluka khoiro haadzihil quryati wa khoiro ahlihaa, wa khoiro maa fiihaa, wa a'uudzu bika min syarrihaa wa syarri ahlihaa wa syarri maa fiihaa.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya."

Doa ini memohon keberkahan bagi kampung halaman dan perlindungan dari segala keburukan.


4. Tidak Masuk Rumah di Malam Hari (bagi Musafir Laki-laki)

Salah satu sunnah Nabi SAW adalah menghindari masuk rumah di malam hari setelah safar, kecuali ada kebutuhan mendesak. Beliau lebih memilih datang pada waktu pagi atau sore. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis:

“Rasulullah SAW tidak mendatangi keluarganya di malam hari setelah safar (perjalanan), tetapi beliau mendatanginya pada waktu pagi atau sore.” (HR Muslim)

Hikmahnya adalah agar keluarga tidak terkejut atau dalam keadaan yang tidak siap menyambut kedatangan.


5. Salat Dua Rakaat di Masjid Terdekat

Sesampainya di kota asal, disunnahkan untuk masuk ke masjid terdekat dan melaksanakan salat dua rakaat. Ini bisa berupa salat tahiyatul masjid atau salat safar, sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas keselamatan dan tuntasnya ibadah haji.


6. Membaca Doa Masuk Rumah

Ketika tiba di rumah usai menunaikan ibadah haji, Nabi Muhammad SAW mengajarkan doa pendek namun penuh makna:

تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حُوْبًا

Tauban tauban, li rabbinâ auban, lâ yughâdiru hûban.

Artinya: “Kami kembali dengan taubat yang sempurna kepada Tuhan kami, semoga tak tersisa lagi dosa yang kami perbuat.” (HR Ibnu Abbas)

Doa ini menegaskan kembali niat taubat dan harapan agar seluruh dosa diampuni oleh Allah SWT.


7. Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Inilah puncak dari kemabruran haji. Setelah merasakan kedekatan luar biasa dengan Allah di Tanah Suci, seorang haji mabrur diharapkan akan menunjukkan perubahan positif dalam sikap dan perilakunya. Menjadi pribadi yang lebih taat, jujur, sabar, murah hati, dan bermanfaat bagi sesama.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Haji mabrur itu balasannya adalah surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kemabruran haji bukan hanya soal ritual yang telah selesai, tapi tentang transformasi akhlak dan konsistensi menjaga semangat ibadah dalam keseharian.

Sumber:https://himpuh.or.id/

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id