Bukan Sekadar Ibadah: Haji Mabrur Harus Berdampak Sosial di Tanah Air
MABRURTOUR - Bukan Sekadar Ibadah: Haji Mabrur Harus Berdampak Sosial di Tanah Air
Puncak ibadah haji semakin dekat. Di saat jutaan umat Islam bersiap menghadapi fase penting Armuzna—mulai dari wukuf di Arafah hingga mabit di Muzdalifah dan Mina—Amirulhaj sekaligus Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, mengingatkan kembali esensi dari tujuan ibadah haji: mewujudkan haji mabrur.
🕋 Apa Itu Haji Mabrur?
Menurut Amirsyah, haji mabrur bukan sekadar sah secara syariat, tetapi juga harus memberi dampak nyata setelah jemaah kembali ke Tanah Air. Dalam sabda Nabi Muhammad SAW, haji mabrur adalah haji yang tidak memiliki balasan selain surga. Tapi Rasul juga menyebutkan tandanya:
"Memberikan makan kepada orang lain dan melontarkan ucapan yang baik.”
(HR Ahmad, At-Thabrani, dan Al-Baihaqi)
Artinya, haji mabrur harus mencerminkan sikap peduli, santun, dan membawa kedamaian.
🛑 Waspada: Jangan Sampai Sepulang Haji Malah Meresahkan
Amirsyah menegaskan bahwa ada sebagian jemaah yang sepulang dari haji justru menjadi pribadi yang arogan, merasa lebih suci, bahkan bersikap menyakitkan pada lingkungan sekitar. Padahal, itu bertentangan dengan nilai-nilai haji mabrur.
“Jika ada yang pulang dari haji dan justru membuat gaduh, maka jelas itu bukan karakter haji mabrur,” tegasnya.
🧠Fokus di Armuzna: Fisik, Mental, dan Spiritual Harus Siap
Menghadapi fase Armuzna yang melelahkan, Amirsyah mengajak jemaah untuk mempersiapkan diri dengan baik. Ia menyarankan jemaah membawa:
- Kartu Nusuk
- Perlengkapan salat dan Al-Qur’an
- Obat-obatan pribadi
Tidak lupa, ia juga meminta para petugas untuk memberikan pelayanan prima agar jemaah bisa menjalani proses ibadah dengan lancar dan khusyuk.
🇮🇩 Dampak Sosial: Jika 221 Ribu Jamaah Pulang dengan Mabrur...
Setiap tahun, sekitar 221 ribu jamaah berangkat haji dari Indonesia. Bila semuanya kembali dengan predikat haji mabrur, maka potensi perubahan sosial yang baik sangatlah besar.
“Bangsa ini akan memiliki ribuan pribadi baru yang arif, santun, dan peduli sosial setiap tahunnya,” kata Amirsyah.
Haji mabrur bisa menjadi solusi dari krisis akhlak, ekonomi, hingga politik yang dihadapi negeri ini.
✨ Kesimpulan: Haji yang Sukses Adalah Haji yang Mengubah Pribadi
Ibadah haji tidak berhenti di Mina. Nilai-nilainya harus hidup setelah pulang ke rumah, ke kampung halaman, ke masyarakat. Haji mabrur adalah buah dari ibadah yang dijalankan dengan ikhlas dan berdampak nyata untuk sekitar.
Sudah siap menjadi haji yang mabrur dan membangun Indonesia yang lebih damai dan berakhlak?
Yuk, persiapkan perjalanan hajimu dari sekarang bersama PT Mabrur Tour & Travel—biro perjalanan yang tak hanya mengantarkan, tapi juga membimbingmu menuju haji yang benar-benar mabrur.
Sumber : https://himpuh.or.id/